Pandeglang, HMN
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sinarjaya 3 yang berlokasi di Kp. Haer Desa Sinarjaya Kecamatan Cigeulis Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten terindikasi adanya dugaan Mark Up data jumlah siswa.
Hal itu terungkap setelah tim dari media melakukan konfirmasi dengan Komite Sekolah dan beberapa wali murid SD Negeri Sinarjaya 3 serta mengkroscek informasi di data dapodik secara online.
Hasil konfirmasi dengan Ujang Apandi sebagai Ketua Komite menyatakan bahwa jumlah murid di SD Negeri Sinarjaya 3 sebanyak 46 orang.
"Jumlah peserta didik yang sebenarnya di SD Negeri Sinarjaya 3 itu kurang dari 50 orang, yaitu berjumlah 46 (empat puluh enam) siswa sedangkan untuk jumlah guru ada 8 orang dan ditambah dengan Kepala Sekolah", jelas Ujang di kediamannya, dikutip dari pemberitaan media radarnusantara.com, Sabtu (27/5/23).
Dijelaskan Ujang, bahwa SD Negeri Sinarjaya 3 ini se-Kecamatan Cigeulis jumlah muridnya paling sedikit dan menempati peringkat kedua sedangkan untuk peringkat pertamanya yaitu SD Negeri Karang Bolong dengan jumlah muridnya lebih sedikit lagi yaitu 38 siswa", papar Ujang Apandi.
Namun berdasarkan informasi yang dihimpun tim media, diketahui bahwa jumlah siswa laki laki 24 orang dan siswa perempuan 31 orang, dengan total 55 orang. Jadi dari total 55 siswa bila dibandingkan dengan keterangan Ketua Komite dan wali murid yang berjumlah 46 siswa, alhasil ada selisih 9 orang. Adanya informasi data siswa yang tidak sinkron dengan jumlah siswa yang sebenarnya tentu menimbulkan sejumlah pertanyaan, Apakah ini di Mark Up ??
Maswadi, S.Pd.I., M.Pd Kepala SDN Sinarjaya 3 saat dikonfirmasi tidak membantah adanya perbedaan jumlah siswa.
"Jumlah siswa berdasarkan dapodik jumlahnya bukan 55 siswa melainkan 53 siswa, akan tetapi jumlah siswa yang sebenarnya adalah 48 siswa dan bukan 46 siswa seperti yang disampaikan Ujang Ketua Komite", jelas Maswadi dihadapan Drs.Wawan HE, M.Pd Koormin Disdikpora Kecamatan Cigeulis, H.Kusmana Ketua dan Furqon Wakil Ketua PGRI Kecamatan Cigeulis, Senin (29/5/23).
Maswadi menuturkan adanya perbedaan itu sebenarnya bukanlah di mark up akan tetapi beberapa siswanya lagi keluar daerah.
"Memang ada perbedaan antara data di dapodik lebih banyak dengan jumlah siswa yang sebenarnya yang lebih sedikit dan ini disebabkan karena siswanya sedang keluar daerah yang sedang mengikuti orang tuanya ke Kalimantan", kata Maswadi berdalih, di Ruang Koormin Disdikpora Kecamatan Cigeulis.
Selain itu, Kepala sekolah yang mengaku baru setahun ini mengungkapkan bahwa dulu para guru honorer yang berjumlah enam orang itu jarang masuk sekolah bahkan warga dekat sekolah juga mengetahui, yah paling masuk 2-3 hari," jelasnya.
Menurutnya, sekarang dewan guru keadaannya lebih aktif dan keadaan sekolah juga lebih baik dan pagar sekolah juga sekarang ada. Namun, saya akui soal adanya WC yang tidak berfungsi padahal itu masih bagus dan itu dibangun tahun 2019.
"Sejak saya masuk jadi Kepala SDN Sinarjaya 3 kondisi WC nya hingga sekarang seperti itu, bahkan pernah ada orang yang buang air besar disitu tidak disiram, memang kondisinya demikian, tapi saya berusaha agar rumput di halaman sekolah disemprot obat dengan dana pribadi sebesar Rp. 200 ribu itu semua biar baik dan nyaman", paparnya.
Sebenarnya, WC itu adalah program saya untuk perbaikan, Nah karena yang lebih utama jalan masuk ke sekolah, itu yang jadi utama sehingga rencana perbaikan WC saya alihkan ke yang lebih penting dulu yaitu pemasangan paving block sebanyak 10 meter itu hasil beli baru yang didanai dari dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk pemeliharaan.
"Adapun untuk perbaikan WC, sebenarnya saya sudah pesan pintu untuk pintu bagian luar, sekitar enam bulan lebih tetapi karena saya gak bayar bayar akhirnya dijual ke orang lain, dan masyarakat disitu gak tanggung jawab, hanya pakai saja hingga akhirnya rusak", pungkasnya. (Wan).

Tidak ada komentar: